life is like metamorphose, you develop from the simplest one for being the best

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR DAN PADAT

on Selasa, 21 September 2010
PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR







Salah satu metode yang sangat baik untuk memurnikan zat cair adalah distilasi. Metode ini memanfaatkan perbedaan titik didih masing-masing komponen. Titik didih merupakan temperatur ketika jumlah tekanan parsial di atas fasa cair sama dengan tekanan luar yang dikenakan pada sistem. Penurunan tekanan luar menyebabkan larutan akan mendidih pada temperature lebih rendah. Pemanasan terhadap zat cair menyebabkan banyak molekul memasuki fasa uap. Jumlah molekul yang memasuki fasa uap sangat bergantung pada temperature, tekanan, dan kekuatan gaya tarik antarmolekul di dalam fasa cair dan volume sistem. Distilasi ada dua macam yaitu distilasi sederhana dan distilasi bertingkat. Distilasi bertingkat merupakan proses distilasi yang tidak melibatkan kolom fraksinasi atau distilasi yang digunakan untuk memisahkan komponen zat cair yang perbedaan titik didihnya paling sedikit 75⁰C, sedangkan distilasi bertingkat merupakan distilasi yang melibatkan kolom fraksinasi. Distilasi biasa tidak efektif untuk memisahkan komponen – komponen dalam campuran yang perbedaan titik didihnyatidak terlalu besar sedangkan distilasi bertingkat dapat digunakan untuk mengatasinya.


a. Distilasi biasa


Pada percobaan ini kita menggunakan campuran antara metanol dengan air. Titik didih air lebih tinggi dari pada metanol. Di dalam air dan metanol terdapat ikatan hidrogen antara masing-masing molekulnya. Dalam tiap molekul air terdapat empat ikatan hidrogen sedangkan dalam tiap molekul metanol hanya terdapat satu buah ikatan hidrogen. Adanya ikatan antarmolekul ini yang berjumlah empat (yang kita telah tahu bahwa ikatan ini sangat kuat apabila terdapat diantara molekulnya) menyebabkan air lebih stabil daripada metanol. Kestabilan yang besar akan menyebabkan suatu sebyawa sukar diubah wujudnya.


Pada percobaan ini dihasilkan tetesan pertama dengan suhu 70⁰C, yang berarti campuran mulai mendidih pada suhu ini. Dari perhitungan indeks bias distilat yang telah di koreksi adalah 1,33765, sedangkan indeks bias metanol dari literatur adalah 1,3288. Hal ini menunjukkan bahwa distilat yang di peroleh belum benar – benar murni, yang mungkin saja dalam proses distilasi tersebut masih ad ada air yang ikut terkondensasi bersama metanol.


b. Distilasi bertingkat


Pada percobaan ini digunakan campuran sikloheksana dengan toluene. Sikloheksana memiliki titik didih yang lebih rendah daripada toluena. Hal ini dikarenakan toluena lebih stabil daripada sikloheksana. Toluena jauh lebih stabil karena dalam toluene sendiri terdapat resonansi pada struktur molekulnya. Pada tetesan pertama dihasilkan suhu 36⁰C, sedangkan dari literatur, sikloheksana akan mulai menguap dan mengembun pada temperatur 81 oC, sedangkan toluena memiliki titik didih pada temperatur 110,8 oC. Dari keterangan tersebut dapat diketahui bahwa tetesan pertama yang keluar akan berupa sikloheksana dengan temperatur 81 oC. Namun pada percobaan ini, hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan teori bahwa pada cmapuran ini sikloheksana akan mengalami penguapan dan pengembunan terlebih dahulu dibandingkan dengan toluena. Hal ini jauh dari yang diharapkan, karena perbedaan yang begitu jauh dari titik didh sikloheksana yang seharusnya. Namun hasil ini sudah diprediksi oleh praktikan karena pada saat percobaan banyak kesalahan yang terjadi. Pertama – tama praktikan hanya menggunakan 2 selang, kemudian disuruh mengganti menjadi 3 selang oleh asisten dan setelah di tunggu lama ternyata belum juga ada zat yang menetes. Selain itu, bunsen juga sering mati di tengah – tengah praktikum yang akan menyebabkan suhu akan turun lagi sehingga proses distilasi tidak berjalan dengan baik. Pada proses distilasi ini juga hanya dihasilkan suhu tetesan pertama karena faktor tersebut sehingga praktikan tidak dapat menentukan indeks biasnya.


c. Distilasi azeotrop terner


Pada distilasi ini menggunakan campuran azeotrop antara metanol dengan air. Distilasi ini mirip dengan distilasi sederhana dalam hal menggunakan campuran metanol-air tetapi alat yang digunakan adalah alat untuk distilasi bertingkat. Selain itu pada campuran air-metanol ditambahkan benzena yang befungsi membentuk ikatan yang lebih kuat antara air dengan metanol. Ikatan yang kuat ini menyebabkan terbentuknya campuran yang bersifat azeotrop.


Suhu yang diperoleh pada tetesan pertama adalah 58⁰C, yang berarti distilat mendidih pada suhu ini. Adapun indeks bias distilat yang didapat pada percobaan ini adalah 1,352825 sedangkan indeks bias benzen dari literatur adalah 1,498. Hal ini menunjukkan bahwa distilah yang diperoleh tidak benar – benar murni dan bukan merupakan senyawa tunggal murni karena indeks biasnya tidak sesuai dengan indeks bias air, metanol, maupun benzen. Hal ini menunjukkan bahwa destilat juga merupakan sistem azeotrop, sehingga penambahan benzen pada sistem azeotrop metanol-air tidak memiliki pengaruh untuk memecahkan ikatan metanol-air tersebut. Kemungkinan lain adalah benzen yang ditambahkan tidak cukup kuat untuk memecahkan ikatan metanol-air, dan hal ini dapat disebabkan oleh jumlah benzen yang kurang atau konsentrasi benzen yang tidak memenuhi syarat.


Jika proses distilasi biasa dan distilasi bertingkat dialurkan dalam satu grafik maka akan memberikan kurva yang memiliki informasi efesiensi pemisahan suatu komponen. Kelebihan distilasi bertingkat daripada distlasi sederhana dapat dilihat pada datarnya kurva yang berarti titik didih lebih akurat dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi titik didih fraksi tiap komponen. Akan tetapi, pada percobaan kali ini praktikan tidak dapat memberikan grafik dari hasil percobaan dikarenakan tidak adanya data. Hal ini disebabkan adanya kesahalan – kesalaha yang terjadi selama percobaan dan minimnya waktu yang tersedia.






PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT PADAT


a. Asam Benzoat


Pada awalnya sampel asam benzoat kotor yang berwarna biru muda keputihan di larutkan dalam pelarut panas dan di tambah norit untuk menyerap berbagai pengotor yang ada dalam sampel. Hal ini dapat terjadi karena norit mempunyai daya absorpsi yang sangat besar. Sifat ini berkaitan erat dengan struktur kimia norit yang berbentuk cincin dan didalamnya terdapat rongga yang memiliki kekuatan untuk mengabsorpsi. Larutan kemudia dipanaskan dengan tujuan untuk menghindari penyempitan rongga pada struktur norit agar dapat menyerap pengotor dengan baik sehingga menghasikan kristal yang benar – benar murni.


Setelah kristal di saring dengan corong Buchner dengan peralatan isap, akan didapat kristal murni berwarna putih dengan berat ±0,4 g, sedangkan berat sampel asam benzoat kotor 2 g. Adanya pengurangan berat tersebut diakibatkan hilangnya zat pengotor yang terserap oleh norit yang kemudian di saring. Akan tetapi hal ini juga dipengaruhi oleh adanya sebagian kecil kristal yang masih menempel pada kertas saring dan tidak ikut tertimbang.


Setelah kristal di timbang, kita menguji kemurniannya dengan melakukan uji trayek titik leleh dengan menggunakan cara kapiler (melting block). Semakin dekat trayek titik leleh yang diperoleh dengan literatur maka kristal yang di peroleh semakin murni. Trayek yang diperoleh adalah 116 – 118⁰C. Hal ini berarti kristal mulai meleleh pada suhu 116⁰C dan meleleh semuanya pada suhu 118⁰C. Adapun titik leleh kristal asam benzoat dalam literatur adalah 122,4⁰C. Hal ini menunjukkan bahwa kristal yang diperoleh dari percobaan belum benar – benar murni dan masih mengandung pengotor. Zat pengotor tersebut yang menyebabkan penurunan titik leleh kristal (hukum Raoult tentang campuran ideal). Selain itu, zat pengotor akan akan mengganggu struktur kristal dan memperlemah ikatan – ikatannya sehingga asam benzoat kotor akan mempunyai titik didih yang lebih rendah daripada asam benzoaty murni. Hal ini juga dapat di bandingkan denga sampel asam bezoat kotor yang belum direkristalisasi yang mempunyai trayek titik didih 98 – 100⁰C yang berarti sampel ini lebih tidak merni dari kristal yang diperoleh. Zat murni mempunyai titik leleh yang lebih tinggi karena adanya kestabialn dalam struktur kristalnya.


Dalam percobaan ini, asam benzoat yang diperoleh belum benar benar murni. Hal ini disebabkan oleh adanya banyak faktor antara lain adalah proses penyaringan yang tidak sempurna sehingga masih ada pengotor yang masih ikut tersaring. Hal ini dikarenakan zat yang mudah menggumpal dalam keadaan dingin dan menyebabkan melebar pada saat penyaringa yang memungkinkan ada yang keluar dari kertas saring dan ikut jatuh ke tempat penampungan. Hal ini juga dapat mempengaruhi jumlah kristal yang di peroleh karena menggumpal dan menempel pada kertas saring. Hal lain yang mungkin terjadi adalah proses pengeringan yang kurang sempurna sehingga kristal masih mengandung air yang dapat menurunkan trayek titik lelehnya. Selain itu kesalahan yang mungkin di lakukan adalah kekurangtepatan dalam membaca trayek titik leleh karena kurang koordinasi antara praktikan yang mengamati asam benzoat dan praktikan yang membaca skala suhu pada termometer.


b. Sublimasi


Sublimasi merupakan salah satu cara pemisahan dan pemurnian zat padat yang mempunyai tekanan uap relatif tinggi pada suhu dibawah titik lelehnya. Pemurnian dengan metode sublimasi ini dapat di lakukan karena adanya perbedaan kemampuan untuk menyublim pada suhu tertentu antara zat murni dengan pengotornya. Pada sublimasi kamper, kita langsung memanaskan nya dalam cawan penguapan yang ditutup oleh kaca arloji yang diberi es batu yang berfungsi untuk mendinhinka uap kamper sehingga kamper yang menyublim dapat langsung berubah menjadi fasa padat dan dapt dipisahkan dari pengotornya. Pada percobaan, trayek titik leleh yang di peroleh adalah 72 – 78⁰C (zat mulai meleleh pada suhu 72⁰C dan meleleh semua pada suhu 78⁰C) , sedangkan titik leleh dari literatur adalah 80,2⁰C. Hal ini menunjukkan bahwa zat yang diperoleh belum benar – benar murni karena trayek titik leleh masih jauh dari data literatur dan trayek masih lebar yaitu 6⁰C.


Adanya hasil sublimasi yang kurang murni mungkin disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah pengaruh lingkungan terutama takanan dalam laboratorium yang tidak bisa di kendalikan oleh praktikan. Sublimasi dapat terjadi jika terdapat zat padat denga tekanan uap relatif tinggi pada suhu dibawah titik lelehnya, jika tekanan uap pada laboratorium pada laboratirium berbeda maka tekanan uap kamper juga akan berubah yang akan menyebabkan tidak semua pengotor dipisahkan dari kamper saat pemanasan dihentikan sehingga mengurangi titik leleh kamper. Hal lain yang mungkin terjadi adalah ketidakcermatan dalam pembacaan trayek titik leleh ketika melakukan uji titik leleh dengan cara kapiler.

silahkan dibaca sejenak kawan. semoga menginspirasi hati kita

on Senin, 20 September 2010
Surat dari Gaza untuk Umat Islam di Indonesia
Untuk saudaraku di Indonesia,


Saya tidak tahu, mengapa saya harus menulis dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia, Namun jika kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki Adalah karena Negeri kalian berpenduduk muslim terbanyak di punggung bumi ini, bukan demikian saudaraku?






Disaat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis da'wah dari Jama'ah haji asal Indonesia, dia mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama'ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah angka yang sangat fantastis dan membuat saya berdecak kagum.






Lalu saya mengatakan kepadanya, saudaraku, jika jumlah jama'ah Haji asal GAZA sejak tahun 1987 Sampai sekarang digabung, itu belum bisa menyamai jumlah jama'ah haji dari negeri kalian dalam satu musim haji saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat dibanding kalian yah?. wah, pasti uang kalian sangat banyak yah?, apalagi menurut sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang menunaikan ibadah haji untuk yang kedua kalinya, Subhanallah.






Wahai saudaraku di Indonesia,


Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa saya dan kami yang ada di GAZA ini, tidak dilahirkan di negeri kalian saja. Wah, pasti sangat indah dan mengagumkan yah?. Negeri kalian aman, kaya dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui Tentang negeri kalian.






Pasti para ibu-ibu disana amat mudah menyusui bayi-bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah kalian dapatkan di toko-toko dan para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang mereka inginkan.






Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku tidak seperti di negeri kami ini, saudaraku, anak-anak bayi kami lahir di tenda-tenda pengungsian. Bahkan tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan mengantarkan istri kami Melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah, Sehingga istri-istri kami terpaksa melahirkan diatas mobil, yah diatas mobil saudaraku!.






Susu formula bayi adalah barang yang langka di GAZA sejak kami di blokade 2tahun lalu, namun isteri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga dua tahun lamanya, walau terkadang untuk memperlancar ASI mereka, isteri kami rela minum air rendaman gandum.






Namun, mengapa di negeri kalian, katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah dan ibunya, terkadang ditemukan mati di parit-parit, di selokan-selokan dan di tempat sampah, itu yang kami dapat dari informasi televisi.






Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negeri kalian adalah negeri yang tertinggi kasus Abortusnya untuk wilayah ASIA, Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian? Apakah karena di negeri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina tersebut?, sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami di sini.






Memang hampir setiap hari di GAZA sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami mati, Namun, bukanlah diselokan-selokan, atau got-got apalagi ditempat sampah? saudaraku! Mereka mati syahid, saudaraku! mati syahid, karena serangan roket tentara Israel!






Kami temukan mereka tak bernyawa lagi dipangkuan ibunya, di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan roket tentara Zionis Israel, Saudaraku, bagi kami nilai seorang bayi adalah Aset perjuangan perlawanan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan Negeri ini.






Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 desember (2009) kemarin, Saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 diantaranya adalah anak-anak kami, namun sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru Dijalur Gaza, dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang kembar, Allahu Akbar!






Wahai saudaraku di Indonesia,


Negeri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi, menderita busung lapar. Apa karena kalian sulit mencari rezki disana? apa negeri kalian sedang di blokade juga?






Perlu kalian ketahui, saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah lama kami diblokade.






Kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai Tata Usaha di kantor pemerintahan Hamas Sudah 7 bulan ini, gaji bulanan belum saya terima, tapi Allah SWT yang akan mencukupkan rezki untuk kami.






Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda baru saja melangsungkan pernikahan. Yah, mereka menikah di sela-sela serangan agresi Israel, Mereka mengucapkan akad nikah, diantara bunyi letupan bom dan peluru saudaraku.






Dan Perdana menteri kami, yaitu Ust Isma'il Haniya memberikan santunan awal pernikahan bagi semua keluarga baru tersebut.






Wahai Saudaraku di Indonesia,


Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqoh pembinaan Di Negeri antum, seperti yang diceritakan teman saya tersebut, program pengajian kalian pasti bagus bukan, banyak kitab mungkin yang telah kalian baca, dan buku-buku pasti kalian telah lahap, kalian pun sangat bersemangat bukan, itu karena kalian punya waktu.






Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini wahai saudaraku. Satu jam, yah satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqoh, setelah itu kami harus terjun langsung ke lapanagn jihad, sesuai dengan tugas yang Telah diberikan kepada kami.






Kami di sini sangat menanti-nantikan hari halaqoh tersebut walau cuma satu jam saudaraku, tentu kalian lebih bersyukur, kalian lebih punya waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqoh, Seperti ta'aruf, tafahum dan takaful di sana.






Hafalan antum pasti lebih banyak dari kami, Semua pegawai dan pejuang Hamas di sini wajib menghapal surat al anfaal sebagai nyanyian perang kami, saya menghapal di sela-sela waktu istirahat perang, bagaimana Dengan kalian?






Akhir desember kemarin, saya menghadiri acara wisuda penamatan hafalan 30 juz anakku yang pertama, ia diantara 1000 anak yang tahun ini menghapal al-qur'an, umurnya baru 10 tahun, saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat menghapal al-quran ketimbang anak-anak kami disini, di Gaza tidak ada SDIT seperti di tempat kalian, yang menyebar seperti jamur sekarang.






Mereka belajar di antara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun pohon kurma, yah di tempat itulah mereka belajar saudaraku, bunyi suara setoran hafalan al-quran mereka bergemuruh diantara bunyi-bunyi senapan tentara Israel? Ayat-ayat Jihad paling cepat mereka hafal, karena memang didepan mereka tafsirnya. Langsung Mereka rasakan.






Wahai Saudaraku di Indonesia,


Oh, iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat aksi solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia, kami menyaksikan demo-demo kalian disini. Subhanallah, kami sangat terhibur, karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan disini.






Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami di sini, termasuk kalian di Indonesia. Namun, bukan tangisan kalian yang kami butuhkan saudaraku biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti nanti di akhirat yang dicatat Allah sebagai bukti ukhuwah kalian kepada kami. Doa-doa kalian dan dana kalian telah kami rasakan manfaatnya.






Oh, iya hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya Untuk menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telepon dan fax yang masuk Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi Salam untuk semua pejuang-pejuang islam di Indonesia.






Akhhuka…..Abdullah ( Gaza City ..1430 H)










(Shared By Catatan Catatan Islami Pages)

POSTHINK =Positive Thinking=

on Senin, 13 September 2010
Berpikir positif, banyak orang yang sudah mendengarnya, namun tidak banyak orang yang mengerti bagaimana melatih pikiran untuk berpikir positif. Oleh karena itu, berikut ini adalah ciri-ciri orang yang berpikir positif dan mungkin Anda dapat mencoba melakukannya dari sekarang.






1. Menikmati hidup


Ciri orang yang menikmati hidup adalah orang yang berjiwa besar ketika menerima menerima keadaan sesulit apapun, walaupun bukan berarti ia tidak pernah berusaha untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Orang yang menikmati hidup selalu mensyukuri apa yang dimilikinya dan tidak selalu mengeluh dengan apa yang tidak dipunyainya. Orang yang menikmati hidup adalah orang yang berusaha tampil baik, baik di dalam maupun di luar.






2. Open Mind


Bukalah pikiran seluas-luasnya agar Anda dapat menerima ide baru atau menyampaikan ide Anda sendiri untuk membuat segala sesuatunya lebih baik. Jauhkan pikiran dari prasangka negatif atau pikiran buruk lainya karena walaupun sebetulnya tidak apa-apa, namun pikiran negatif dapat menimbulkan masalah baru. Pikiran negatif juga dapat muncul ketika mendengarkan omongan orang yang tidak jelas asal usulnya atau hanya gossip belaka.






3. Masalah adalah tantangan


Mungkin Anda dapat membandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan ia mengira bahwa hanya dirinyalah orang yang paling sengsara di dunia.






4. Banyak tindakan, bukan banyak bicara


Hanya berbicara bukanlah penyelesaian masalah, namun juga harus disertai dengan tindakan riil. Orang yang berpikir positif, akan memadukan keduanya dengan berpikir matang terlebih dulu, berkomunikasi, baru melakukan tindakan.






5. Positif


Tidak hanya pikiran, tapi juga bahasa dan gerak tubuh yang mencerminkan optimisme. Seperti contoh dengan kata “Dia memang hebat” dan “Aku pasti bisa menyelesaikan masalah tersebut.”. Gerak tubuh positif seperti dengan senyuman, anggukan, gerakan tangan, dan cara berjalan yang tegap. Cara bicara dapat dengan nada yang antusias, bersahabat dan bersemangat.

calendar

clock

Profil

Foto saya
Seorang hamba Allah yang senantiasa berusaha meningkatkan kapasitas diri untuk menjadi lebih baik, agar tidak termasuk ke dalam golongan orang yang merugi

Sahabat Yang Telah Bertamu

Serpihan Cerita

Diberdayakan oleh Blogger.

ayat hari ini

"Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik." (QS. AL ISRA:19)

label

puzzle

cari